Derita Gen Z Berakhir dengan Perjuangan dan Penerapan Islam Kafah

Admin Beritanusaindo
0

 

Ilustrasi: Rsj Aceh

Banyak orang tidak menyadari bahwa masalah yang menimpa gen z dan masalah-masalah lain di negeri ini adalah karena penerapan sistem kapitalisme yang cacat dari lahir dan merusak tatanan kehidupan.

 

Oleh Umi Lia

Member Akademi Menulis Kreatif


Berikan.my.id-OPINI- Sebuah perusahaan asal Amerika yang bergerak di bidang penyedia program asuransi, anuitas dan manfaat pegawai terbesar di dunia, yaitu MetLife mengungkap hasil penelitiannya terhadap gen z. Dikatakan bahwa mereka tengah menghadapi krisis paruh baya (midlife crisis) lebih awal dari yang seharusnya. 38 persen dari mereka mengalaminya karena tekanan finansial yang luar biasa. Kesehatan holistiknya juga mengalami penurunan yang lebih banyak dibanding kelompok usia yang lain. (Okezone.com, 18/1/2025)


Dilaporkan juga bahwa 60 persen perempuan dan 45% laki-laki gen z merasa khawatir dengan tingginya biaya hidup. Mereka perlu dukungan untuk membayar utang pendidikan, biaya pengasuhan anak, asuransi hewan peliharaan, transportasi dan lain-lain. Mereka benar-benar menuntut kebahagiaan secara materi bahkan diketahui ada yang menolak tawaran pekerjaan jika budaya perusahaan dan fasilitasnya tidak sesuai dengan keinginannya.


Krisis paruh baya adalah masa peralihan dalam hidup seseorang yang biasanya terjadi antara umur 40-60 tahun. Namun dari penelitian yang dilakukan MetLife menghasilkan bahwa ada 38 persen gen z (kelompok umur 13-28 tahun) sudah mengalaminya. Hal itu pada umumnya ditandai dengan kesehatan yang menurun, merasa kehilangan arah dan tujuan serta sering mengambil keputusan yang impulsif. Anak muda sekarang merasa terjebak dalam kecemasan, kelelahan dan ketidakpuasan hidup karena beban ekonomi yang harus mereka tanggung. Mereka itulah yang disebut generasi sandwich sebab harus menanggung biaya orangtua dan saudara-saudaranya plus anak kandungnya sendiri.


Selain kondisi psikis yang seperti itu, gen z juga memiliki etos kerja yang buruk. Demikian penilaian Raymond Chin, CEO platform Ternak Uang yang mempunyai pengalaman mengelola perusahaan dengan 99 persen karyawannya adalah anak muda. Menurutnya ada empat kelemahan yang fatal pada mereka, yakni sikap terlalu sensitif, suka curhat di medsos, sikapnya naif karena sering aktif di dunia maya dan yang terakhir selalu ingin instan. Sehingga tidak aneh, jika mereka menolak tawaran kerja jika tempat kerjanya tidak membuatnya bahagia. Badan Pusat Statistik mencatat pada tahun 2023 pengangguran terbanyak di Indonesia dari kalangan mereka, padahal umurnya termasuk usia produktif.


Banyak orang tidak menyadari bahwa masalah yang menimpa gen z dan masalah-masalah lain di negeri ini adalah karena penerapan sistem kapitalisme yang cacat dari lahir dan merusak tatanan kehidupan. Hal itu terlihat dari perekonomian yang ada sekarang, politik demokrasi yang curang, kehidupan sosial yang bebas dan materialistik hingga pendidikan yang jauh dari agama dan mahal. Berbagai persoalan ini membuat anak muda tidak berkembang potensinya, sulit mencari kerja apalagi untuk bisa mengembangkan bisnis. Negara lebih berpihak pada para pemilik modal dan tidak menjamin kebutuhan hidup rakyat. Sehingga masyarakat pada umumnya termasuk para pemuda merasa frustasi karena hidup susah jauh dari kesejahteraan.


Sementara sistem politik demokrasi sekarang membuat beban hidup semakin berat. Karena rezim yang berkuasa saat ini membuat kebijakan zalim, menaikan besaran dan menambah objek pajak, tapi subsidi dikurangi dan aturan yang pro kapitalis terus saja dibuat. Di sisi lain pemerintah abai dengan kehidupan sosial gen z yang semakin bebas nir adab dan materialistik. Medsos yang tanpa filter memperburuk keadaan mereka yang sering merasa FOMO atau takut tertinggal sesuatu yang sedang viral. Hidup disibukkan dengan mengejar materi sehingga kerja keras bagaikan kuda demi memenuhi keinginan mengikuti yang sedang tren. Akibatnya kesehatan mental anak muda dan masyarakat sering terganggu.


Selain itu sistem pendidikan yang berlaku sekarang sekuler, menjauhkan gen z dari bimbingan agama. Sekolah hanya mengejar nilai tapi tidak disertai pembinaan akhlak juga mentalnya. Tidak heran jika saat ini mayoritas pemuda memiliki kualitas kerja yang kurang, literasinya dan kompetensi mereka juga di bawah rata-rata. Itulah kenapa mereka disebut generasi strawbery karena rapuh tidak tahan banting sehingga berdampak pada kesehatan mentalnya. Lalu apa yang harus dilakukan? Adakah solusi yang bisa menuntaskan semua masalah ini?


Gen z harus menyadari bahwa apa yang menimpa mereka adalah karena penerapan sistem sekuler kapitalis oleh negara saat ini. Karena itu solusinya adalah menggantinya dengan ideologi Islam. Agama ini mengharuskan manusia memahami realitas kehidupan dan potensi dirinya. Krisis paruh baya yang terjadi disebabkan oleh kehidupan yang rusak, hal itu juga yang menyebabkan potensi pemuda tertutup. Mereka yang tumbuh di era digital sebenarnya mampu menguasai teknologi baru dan adaptif terhadap perubahan. Andai mereka memahami akidah yang sahih, maka akan mengerti tujuan penciptaan manusia yaitu hanya untuk ibadah. Sehingga standar perbuatannya adalah halal haram dan mereka akan berlomba menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama. Jika sudah begitu generasi muda dengan kemampuannya masing-masing akan bisa berkontribusi dalam perubahan masyarakat demi kemaslahatan umat.


Karena itu perlu dibangun pemahaman yang berlandaskan akidah Islam pada diri gen z akan pentingnya penerapan sistem kehidupan yang sesuai aturan Allah Swt. Umat sekarang hidup dalam kondisi yang tidak ideal, bahkan dalam situasi yang sangat zalim bagi mereka dan masyarakat pada umumnya. Namun mau tidak mau mereka harus bertahan dengan penuh kesabaran dan berjuang menciptakan suasana baru yang islami. Perjuangan ini bersifat politis dan generasi muda harus kuat karakternya supaya tidak mudah dibajak oleh kafir penjajah sampai mereka bisa memimpin umat menuju perubahan hakiki. Mereka juga harus tergabung dengan jamaah dakwah agar fokus, geraknya terarah dan beruntung, seperti firman Allah dalam QS. Al-Ashr ayat 1-3:

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran."


Dengan memperjuangkan penerapan Islam kafah, kehidupan gen z akan lebih terarah dan jauh dari stres. Karena seluruh perhatian dan potensinya difokuskan agar bisa jadi solusi buat permasalahan umat. Tidak akan ada lagi remaja yang rapuh bagai strawbery jika keimanannya kuat, bahkan keberadaan mereka jadi berkah dan membawa keberkahan.

Wallahu a'lam bish shawab.

Editor: Rens


Disclaimer: Beritakan adalah sarana edukasi masyarakat. Silahkan kirimkan tulisan anda ke media kami. Beritakan akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa opini, SP, puisi, cerpen, sejarah Islam, tsaqafah Islam, fiqih, olah raga, story telling, makanan, kesehatan, dan tulisan lainnya. Dengan catatan tulisan tidak boleh bertentangan dengan syariat Islam, hoax, dan mengandung ujaran kebencian. Tulisan yang dikirim dan dimuat di media Beritakan sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.



Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)