Oleh : Yulia
Pegiat Pena Banua
Beritakan.my.id, Opini--Bukan hanya tentang 400 hari lebih Gaza berkobar dan di bumi hanguskan namun 75 tahun penjajahan Zionis Israel yang terjadi di Gaza. Hingga detik ini apakah Gaza telah merdeka? Solusi demi solusi diberikan oleh PBB namun tiada membuahkan hasil, kecaman demi kecaman diberikan oleh pemimpin-pemimpin negeri kaum muslimin digaungkan namun tiada berarti ?
Sebagaimana kekerasan terbaru di Gaza terjadi sementara negosiasi tidak langsung untuk kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata telah dilanjutkan di Qatar. Mereka juga mengupayakan Mediator Qatar, Mesir, dan AS terlibat selama berbulan-bulan untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang dan membebaskan puluhan sandera yang ditahan di Gaza (Voa Indonesia.com,10-01-2025).
Negosiasi yang ada semakin mengobarkan api di Gaza sebagaimana yang disampaikan oleh Otoritas kesehatan Palestina mengatakan, serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 110 orang dalam dua hari terakhir (Kompas.com,10-01-2025).
Baca juga:
Menakar Integritas PT dalam Pusaran Bisnis Tambang
Berbagai donasi telah disalurkan namun saudara kita di Gaza syahid dalam keadaan perlahan. Lantas apa yang bisa membebaskan tanahnya para nabi? Pernah kita dengar tentang kisah Salahuddin Al-Ayub yang tidak pernah tersenyum bahkan tertawa karena bagi beliau tidak dapat melebarkan senyum sementara Baitul Maqdis masih dalam genggaman tentara salib kala itu.
Dengan kesungguhannya kaum muslimin yang terbagi menjadi beberapa kekuasaan dapat disatukan dengan mengemban visi yang sama. Dengan izin Allah tanggal 27 Rajab tahun 583 H/1187 M kaum muslimin membebaskan Tanah Baitul Maqdis. Belajar dari apa yang dilakukan oleh Salahuddin persatuan kaum muslimin dalam satu kepemimpinan itulah solusi yang membebaskan Palestina.
Solusi untuk membebaskan Gaza saat ini adalah dengan menghadirkan perlindungan sejati bagi kaum muslimin. Sebagaimana firman Allah swt. yang artinya, “Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian.” (TQS Al-Baqarah: 191).
Saat ini, Palestina berjuang sendiri tanpa bantuan dari negara-negara muslim lainnya yang mengirimkan pasukan untuk mendukung pembebasan tersebut. Dengan keimanan dan keteguhan hati mereka, Gaza terus bertahan meski berada dalam situasi penuh penderitaan.
Baca juga:
Sayangnya, kaum muslimin saat ini tidak dapat mengirimkan pasukan militer karena terikat oleh aturan internasional, termasuk peraturan PBB. Oleh karena itu, diperlukan perubahan mendasar yang tidak tunduk pada aturan yang dibuat oleh dunia barat. Umat muslim harus bangkit bersatu di bawah satu kepemimpinan dalam sistem Khilafah Islamiyah.
Dengan persatuan tersebut, kaum muslimin akan memiliki kekuatan untuk mengirimkan pasukan militer guna membela Gaza. Satu-satunya cara menyelesaikan masalah Palestina adalah melalui jihad, sebuah ajaran dalam Islam yang berarti berperang melawan kaum kafir untuk menegakkan agama Allah. Berdasarkan dalil di atas, ketika saudara-saudara kita diperangi, kita wajib membela dan menolong mereka melalui jihad.
Selain itu yang bisa melakukan aktivitas jihad dengan visi politik sahih hanyalah khalifah, penguasa dalam Khilafah (Negara Islam). Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya imam/Khalifah adalah perisai, orang-orang berperang di belakangnya dan menjadikannya pelindung.” (HR Muslim).
Pentingnya seorang Khalifah dalam Daulah Islam yang akan menjadi pelindung bagi seluruh rakyatnya dan tidak membiarkan rakyatnya diserang oleh siapapun. Sebagaimana Rasulullah saw.bersabda yang artinya “Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR Bukhari).
Baca juga:
Sistem Pendidikan Sekuler, Pemicu Pelajar Pembunuh
Ketiadaan Khilafah Islamiyah saat ini menjadi akar utama permasalahan yang harus segera diwujudkan kembali, sebagaimana Khilafah pernah tegak selama 1400 tahun. Untuk mewujudkannya, diperlukan kesungguhan dari para pejuang dakwah Islam kafah yang berani menyuarakan kebenaran kepada umat. Melalui dakwah, pemikiran kaum muslimin dapat terbuka untuk bersatu dan menegakkan hukum-hukum Allah.
Umat Islam harus terus menyuarakan solusi mendasar atas persoalan Palestina, hingga atas izin Allah, bumi Syam dapatvdibebaskan oleh pasukan Khilafah yang tulus di bawah kepemimpinan seorang Khalifah. Energi umat tidak seharusnya disia-siakan untuk menyuarakan solusi-solusi sementara yang tidak menyentuh akar masalah. Hanya solusi yang benar yang akan menghasilkan perubahan nyata, meskipun membutuhkan waktu yang panjang.Wallahu a'lam bissawab. [ry].