Oleh Sri Mestika
Beritakan.my.id, Opini, Pembebasan setiap tindakan dan perbuatan yang berlabelkan Hak Asasi Manusia (HAM) membuat tata cara dalam bergaul tidak tertata sesuai dalam Islam. Hal ini terbukti dari maraknya pesta pergaulan bebas yang terjadi dalam masyarakat. Dilansir dari republika.co.id, 10 Januari 2025, Polda Metro Jaya membongkar adanya situs website yang mengajak untuk melakukan pesta seks (swing party), di mana setiap pasangan bebas melakukan seks dengan berganti-ganti pasangan dengan hasrat dan imajinasinya masing-masing tanpa harus membayar.
Tersangka dari pembuat website tersebut telah tertangkap dan sudah langsung diamankan oleh pihak Polda Metro Jaya. Kedua tersangka tersebut adalah sepasang suami istri, di antaranya laki-laki berinisial IG berumur 39 tahun dan istrinya yang berinisial KS berumur 39 tahun. Kedua tersangka tersebut ditangkap di daerah Badung, Bali.
Dari keterangan yang dihimpun, sepasang suami istri tersebut, berfantasi mengenai kenikmatan serta euforia yang terjadi di dalam pesta tersebut. Mereka juga merekam dan menjual belikan rekaman dari pesta seks tersebut tanpa sepengetahuan orang-orang yang ikut andil dalam pesta tersebut. Naudzubillahiminjalik.
Padahal Allah SWT. sangat melaknat orang-orang serta siapa saja yang melakukan pergaulan bebas serta zina. Seperti dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang zina, yaitu Surat Al-Isra ayat 32. Allah langsung yang mengatakan janganlah sekali pun mendekati zina. Sang Khaliq, Sang Muddabir sudah berkata demikian, lantas kita sebagai hamba yang harus patuh kepada Allah malah abai dan tidak mau tahu.
Maka jelaslah azab Allah sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Qamar ayat 33-39 yang menceritakan tentang azab yang diturunkan Allah kepada kaum Sodom. Kaum Sodom memiliki akhlak yang telah rusak dan mereka sudah menjadikan maksiat sebagai hal yang biasa serta rutinitas dalam kegiatan sehari-hari.
Baca juga:
Hanya Naikkan HPP, Rakyat Sejahtera?
Mereka melakukan kemaksiatan terhadap sesama jenis. Lalu turunlah azab Allah ketika mereka melakukan pesta seks secara bangganya dan tanpa berpikir adanya Allah Sang Maha Pencipta, maka pada saat itu juga Allah membalikkan bumi sekedip mata. Naudzubillahiminjalik.
Bukti dan cerita dari kaum Sodom pada zaman Nabi Luth jelas dikabarkan dalam Al-Qur’an. Lalu, bukankah tidak menutup kemungkinan perbuatan pesta seks yang dilakukan oleh kedua tersangka tersebut tidak akan sama seperti kaum Sodom? Hal ini menjadi peringatan kepada kita bahwa dahulu saja sudah ada bentuk nyata dari azab Allah terhadap pelaku zina.
Mirisnya, saat ini pemerintah mengeluarkan peraturan yang mengatur tentang pergaulan tersebut. Hal ini terdapat di dalam UU No. 1 Tahun 2023 tentang KUHP, yang telah diberlakukan tiga tahun belakangan. Secara garis besar, pasal tersebut bermakna apabila tidak ada yang merasa dirugikan ataupun laporan dari sepasang suami istri yang telah melakukan pergaulan bebas, baik itu perselingkuhan atau pertukaran pasangan, maka pasal tersebut tidak berlaku.
Hal ini tentu saja tidak menyelesaikan permasalahan ini. Malah akan menimbulkan masalah baru yang mungkin ada di luar nalar. Serta kemungkinan besar akan membuat segelintir masyarakat memiliki pemikiran sekularisme, di mana mereka menganggap pergaulan bebas itu merupakan sesuatu yang lumrah selama tidak saling merugikan.
Baca juga:
Problem Pendidikan Bagaikan Badai
Lalu, apa dampak pergaulan bebas yang marak saat ini? Tentu saja ada banyak sekali dampak dari fakta yang kita ketahui sejauh ini. Mulai dari banyaknya anak sekolah yang meminta dispensasi nikah, banyak bayi yang dibuang, serta maraknya aborsi yang terjadi.
Dalam Islam sudah mengatur bagaimana tata cara serta pergaulan dalam bersosialisasi antara laki-laki dan perempuan. Islam juga mengatur serta menjamin generasi yang taat serta patuh terhadap syariat sehingga untuk mendekati zina pun sudah dibentengi dengan akidah serta penanaman dalam pola pikir setiap bertindak. Islam juga memberikan sanksi tegas bagi pelaku zina serta akan memberikan efek jera terhadap siapa saja pelaku zina.
Tegaknya Daulah Khilafah Islamiyah adalah kunci dari permasalahan ini. Dan hanya sistem Islamlah yang mampu menyelesaikan permasalahan ini. Menjamin generasi mendatang dan menghapuskan pemikiran sekularisme dalam pola pikir masyarakat. [ ry ].