MBG, Mampukah Mencetak Generasi Unggul?

Muslimah Pembelajar
0


Oleh Kaysa 

Program MBG (Makan Bergizi Gratis) mulai dijalankan sejak beberapa waktu yang lalu. Prabowo-Gibran memang menjadikan makan siang gratis sebagai program andalan, kerap disebutkan dalam kampanyenya. Program ini diusung untuk memperbaiki kualitas gizi anak-anak di Indonesia. (kompas.com, 3-4-2024).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program MBG untuk anak adalah bentuk investasi SDM. Ia juga berharap tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang kekurangan gizi. 

Sayangnya, di tengah program MBG, para warga masih sulit untuk mencari pekerjaan. Karena sistem pemerintahan yang semakin bobrok belum lagi dengan pajak yang semakin menjadi jadi. Barang produksi yang semakin mahal padahal inflasi rendah, para warga merasa semakin terkuras, membuat ekonomi indonesia  menjadi sangat rendah. 

Beberapa pihak banyak yang meragukan keberlangsungan MBG. Bahkan, tersiar kabar bahwa DPD mengusulkan masyarakat turut menyumbang untuk keberlangsungan MBG.

Begitulah sifat kepemimpinan dalam sistem sekuler. Program baik tidak diiringi dengan perbaikan sistem lainnya. Misalnya sistem ekonomi. Jika nehara ingin melahirkan generasi unggul, bukan hanya fokus pada isi perut tapi fokus juga dengan cara berpikirnya. 

Bagaimana akal kita gunakan dengan sebaik baiknya sesuai perintah Allah? Maka dari itu kita harus memiliki pemahaman yang benar terkait kehidupan tersebut. 

Masyarakat perlu menjadi perubahan generasi berkualitas yang hakiki dengan cara menggunakan sistem Islam syariat yang benar. Pemuda muslim butuh perubahan jati diri detik ini juga. Produktivitas dan ketangguhannya tidak akan sia-sia jika digunakan untuk perjuangan membela agama Allah. 

Tidak pelak, visi besar penggemblengan mereka sebagai bibit generasi unggul pun hanya bisa berdasarkan aturan Allah.

Allah Ta'ala berfirman, 

Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. Dan Kami meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, ‘Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.’.” (QS Al-Kahfi [18]: 13-14).

 Wallahu'alam bissawab. []

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)