Infrastruktur Transportasi Belum Merata, Rakyat Hidup Merana

Admin BeritaNusaIndo
0
Ilustrasi : Insfratruktur Buruk.
Sumber : iStock.

Oleh : Rika Lestari Sinaga 

Berita viralnya 2 orang bidan Puskesmas di Kampar Riau yang naik alat berat ke Posyandu adalah sesuatu hal yang tidak langka di Negeri ini. Bahkan video viral anak-anak SD yang menyebrangi sungai dengan menggunakan ember saat hendak sekolahpun ada tersebar di media sosial. Berita-berita seperti ini semakin sering dijumpai beredar di media sosial dan media massa lainnya.

Awalnya kedua bidan tersebut menggunakan sepeda motor menuju Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu ) Desa Bukit Melintang Kecamatan Kuok. Lalu di dalam perjalanan mereka terhenti dan tidak bisa melanjutkan perjalanan dengan sepeda motor karena jalanan berlumpur setelah diguyur hujan.

Hal ini yang menyebabkan meminta tumpangan kepada operator Vibro Roller yang kebetulan ada dijalan tersebut. Sehingga kedua bidan ini bisa melewati jalan berlumpur yang ada dihadapan mereka.

Jika diteliti permasalahan yang sering terjadi di beberapa wilayah daerah Indonesia adalah minimnya perhatian pemerintah terhadap fasilitas infrastruktur transportasi yang belum merata diberbagai pelosok daerah. Padahal transportasi merupakan elemen penting sebagai penghubung antar wilayah yang mendukung pengembangan ekonomi dan pembangunan.

Mengapa hal tersebut tidak mampu diselesaikan oleh pemerintah? Menurut mereka, karakteristik geografis dan topografi Indonesia yang beragam dan keterbatasan anggaran pembiayaan sering disebut – sebut sebagai kendala utamanya. Namun hal ini bukanlah alasan yang tepat untuk tidak melakukan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia. Karena bagaimanapun alasannya, pemerintah tidak boleh abai terhadap pengurusan dan penjagaan kebutuhan umum rakyatnya.

Abainya negara dikarenakan sistem yang diterapkan saat ini adalah sistem kapitalis sekuler demokrasi. Karena pada dasarnya sistem ini condong berpihak kepada para kapital atau pemilik modal/uang, maka rakyat biasa menjadi korban. Jika di suatu daerah tidak menjadi akses aktifitas para kapital, maka jangan harap mendapatkan fasilitas infrastruktur bagus yang memadai.

Begitulah fakta yang sering dihadapi saat hidup di dalam sistem rusak buatan manusia ini. Lain halnya jika kita berada dalam sistem Islam yang menerapkan Syariat Islam secara Kaffah. Dalam syariat Islam, infrastruktur jalan adalah salah satu hak rakyat yang wajib dipenuhi oleh negara dengan kualitas dan kuantitas yang memadai untuk mempermudah kehidupan mereka. Karena syariat Islam adalah aturan hidup yang berasal dari Sang Khalik, maka keseimbangan hidup manusia dan alam akan sesuai dengan fitrah dan alamiahnya. 

Negara yang bersyariatkan Islam juga memiliki pos-pos pemasukkan kas negara yang dapat dikelola dengan baik dan amanah untuk segala urusan umat, termasuk menyediakan fasilitas umum seperti infrastruktur jalan. Bukan seperti sistem kapitalis yang kas negaranya dari memeras rakyat dengan pajak dan cuan dari para kapital.

Wallahu’alam Bishshowwab.

_Editor : Vindy Maramis_

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)